Semarang, KPF - Saham BUMN tambang mineral PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi saham dengan catatan beli bersih (net buy) asing terbesar di pasar reguler pada perdagangan Senin kemarin (26/4/2021) di tengah koreksi indeks.
📷
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi acuan pasar saham RI ditutup turun 0,6%, kembali terjun di bawah level psikologis 6.000, tepatnya 5.964. Nilai transaksi hanya mencapai Rp 9,96 triliun dengan volume perdagangan 14,18 miliar saham. Ada 304 saham ambruk, 193 saham naik, dan sisanya 139 stagnan. Dalam sebulan terakhir perdagangan akumulatif IHSG minus 3,72%. Berikut saham-saham yang mampu menahan kejatuhan IHSG sehingga setidaknya penurunan tak lebih dari 1%. 10 Top Net Foreign Buy (26/4) Reguler 1. Antam (ANTM), net buy Rp 100 M, saham +3,02% Rp 2.390 2. Astra International (ASII), Rp 64 M, saham flat Rp 5.625 3. Bank Central Asia (BBCA), Rp 38 M, saham -1,64% Rp 31.425 4. Vale Indonesia (INCO), Rp 30 M, saham 3,86% Rp 4.310 5. Bank Negara Indonesia (BBNI), Rp 29 M, saham -0,87% Rp 5.725 6. Tower Bersama (TBIG), Rp 29 M, saham +0,39% Rp 2.600 7. Bank Jago (ARTO), Rp 20 M, saham -3,86% Rp 9.950 8. Bukit Asam (PTB), Rp 12 M, saham flat Rp 2.390 9. Japfa (JPFA), Rp 12 M, saham -6,45% Rp 2.030 10. United Tractors (UNTR), Rp 10 M, saham -0,23% Rp 21.550 Dari 10 saham-saham tersebut, ada empat saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) besar di atas Rp 100 triliun sehingga berdampak besar pada pergerakan pasar saham RI. Bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di RI, Bank Central Asia dibeli asing Rp 38 miliar kendati sahamnya turun 1,64%. Sepekan terakhir saham BBCA dibeli asing Rp 160 miliar di pasar reguler. Kapitalisasi pasar BCA menembus Rp 775 triliun.
Kemudian ada saham Astra yang punya kapitalisasi pasar Rp 228 triliun. Sahamnya stagnan di posisi Ro 5.625. Asing masuk Rp 64 miliar, dan sepekan terakhir asing belanja Rp 347 miliar. Berikutya yakni Bank Jago dengan market cap Rp 138 triliun. Sahamnya turun 3,86%, asing masuk Rp 20 miliar dan sepekan asing beli bersih Rp 23 miliar. Lanjut yakni Bank Negara Indonesia dengan market cap Rp 107 triliun. Saham BBNI turun 0,87%, asing masuk Rp 29 miliar dan sepekan asing masuk Rp 40 miliar. Analis BRI Danareksa sekuritas, Eka Savitri, sebelumnya menilai saham-saham bank papan atas masih oke. Apalagi knerja 4 bank besar di Indonesia yaitu BNI, BCA, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) diramal membaik setelah tahun lalu sempat babak belur karena Covid-19. "Sebenarnya kalau lihat result yang akan keluar big bank, secara performance akan bagus. Industri perbankan bisa dikategorikan oligopolis market. 4 bank besar ini secara market share kredit atau DPK [dana pihak ketiga] mendominasi di atas 45%," kata Eka Savitri kepada CNBC Indonesia dalam acara BRI Cuap Cuap Cuan Berkah.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210426220119-17-241054/untung-asing-borong-10-saham-ini-kalau-gak-entah-nasib-ihsg