Semarang, Kontak Perkasa Futures - Saling silang standar pengukuran kesehatan keuangan perusahaan asuransi menjadi salah satu penyebab sulitnya PT AJB Bumiputera 1912 memperbaiki fundamental. Setidaknya hal ini yang disampaikan oleh Mantan Direktur SDM dan Umum Bumiputera periode 2016-2018 Ana Mustamin.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan batas rasio kesehatan perusahaan asuransi minimal 120% jika menggunakan metode Risk Based Capital (RBC). Sementara, RBC Bumiputera per Desember 2021 minus 1.164,77%.
Karena perbedaan tersebut, setiap kali laporan keuangan dipublikasi dan RBC tidak terpenuhi, OJK akan mengirimkan surat peringatan, memberi sanksi seperti pembatasan penerbitan produk baru, dan seterusnya.
"Perlahan tapi pasti, pasar Bumiputera mulai terganggu, apalagi media sudah mulai rajin menulis tentang kondisi keuangan Bumiputera versi RBC," kata Ana.
Dan karena RBC tidak kunjung terpenuhi, lama kelamaan OJK mulai melabeli manajemen Bumiputera tidak kompeten, lalu meminta Badan Perwakilan Anggota (BPA) memasukkan direktur dari luar yang tidak memahami persoalan Bumiputera. Skandal di bidang investasi mulai bermunculan, atas nama upaya memenuhi tuntutan regulasi.
Apalagi, lanjut Ana, aset-aset properti Bumiputera cukup menggiurkan. Bongkar-pasang direksi menjadi 'mainan' baru. Entah siapa yang dimainkan, dan siapa yang memainkan. Program-program kerja dan proses pengkaderan Bumiputera yang selama ini sangat tertib, menjadi berantakan.
"Tidak ada lagi strategi jangka panjang yang bisa berjalan. Bagaimana bisa memiliki visi jangka panjang, jika direktur setiap tahun diganti? Kader internal yang diangkat menjadi direktur pun dihantui rasa was-was karena mereka bisa dicopot setiap saat tanpa ampun dan tanpa penjelasan memadai."
"Dan terakhir, Anda (OJK) mengirimkan Pengelola Statuter yang gagal itu ke Bumiputera. PS yang bukan hanya memerosotkan kinerja Bumiputera hingga ke titik nadir, tapi membuat perusahaan ini berdiri di tubir jurang," tandas Ana.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220214113323-17-315153/perbedaan-ini-yang-menyebabkan-bumiputera-sekarat