Semarang, PT KP Press - Ketegangan kembali terjadi antara China dan Amerika Serikat (AS). Hal ini terkait dengan perkembangan Taiwan.
Negeri Xi Jinping menegaskan kembali soap Pulau itu sebagai teritorinya dan meminta AS "berhenti berhalusinasi". Bahkan menyinggung AS melemparkan serangkaian "provokasi".
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan China menyebut, masalahnya dengan Taiwan adalar hal yang paling sensitif dalam hubungan dengan AS. Negeri Presiden Joe Biden itu selama ini memang tak mengakui Taiwan sebagai negara namun menjadi pendukung utama Taipe di duna internasional, termasuk soal pasokan senjata.
"Namun, untuk jangka waktu tertentu, pihak AS telah mengatakan banyak hal yang tidak bertanggung jawab dan melakukan banyak hal provokatif di Taiwan, Laut China Selatan, dan pengintaian jarak dekat oleh kapal perang dan pesawat," kata Juru Bicara Kemenhan China Wu Qian, dalam konferensi persnya, Kamis (25/11/2021).
"Terutama pada masalah Taiwan, China tidak memiliki ruang untuk kompromi, dan pihak AS seharusnya tidak memiliki halusinasi tentang ini."
Taiwan sendiri selama ini menentang keras pernyataan penyatuan oleh China. Pulau demokratis itu bahkan bersumpah mempertahankan wilayahnya.
Beberapa bulan terakhir tekanan China kepada Taiwan makin teras. China kerap menerjunkan jet temper memasuki Wilayah administrate udara Pulau itu.
Sementara itu, panas Taiwan dan China merembet ke Solomon. Bahkan kerusuhan pecah karena pemerintah pusat berbeda sikap dengan provinsi soal pengakuan negeri Taiwan dan China.
Sebelumnya, AS telah mengundang Taiwan ke pertemuan virtual Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Demokrasi bersama lebih dari 100 negara, Selasa (23/11/2021). Namun AS mengundang Taiwan bukan sebagai negara tetapi sebagai model demokrasi.
KTT untuk Demokrasi akan berlangsung secara virtual pada 9 dan 10 Desember menjelang pertemuan langsung pada edisi kedua tahun depan. Gelaran ini juga merupakan salah satu janji kampanye Biden, yang menempatkan perjuangan antara demokrasi dan "pemerintah otokratis" pada kebijakan luar negerinya.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20211126073500-4-294563/makin-panas-china-warning-biden-jangan-halu