Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1% pada lanjutan sesi II perdagangan hari ini, Senin (24/1/2022), di tengah peningkatan kasus Covid-19 dan lesunya sejumlah bursa saham Asia dan bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 13.39 WIB, IHSG ambles 1,04% ke posisi 6.656,72. Nilai transaksi Rp 6,34 triliun dan volume perdagangan 13,34 miliar saham.
Tercatat sebanyak 172 saham naik, 344 turun, dan 157 saham stagnan.
Seiring dengan pelemahan indeks saham acuan, asing melakukan jual bersih Rp 45,99 miliar di pasar reguler dan jual bersih Rp 20,81 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.
Dari global, tiga indeks saham Wall Street kembali anjlok signifikan pada perdagangan terakhir pekan lalu. Indeks Dow Jones drop 1,30%, kemudian indeks S&P 500 drop 1,89%. Paling parah Nasdaq Composite yang terjungkal dengan koreksi 2,72%.
Koreksi tajam harga saham AS yang menjadi kiblat pasar keuangan global tentu saja menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti saham di kawasan Asia pada hari ini, Senin (24/1/2022).
Di awal pekan bank sentral AS (The Fed) juga akan menggelar rapat komite pengambil kebijakan (FOMC) tepatnya pada 25-26 Januari 2022.
Dengan inflasi di AS yang terus membandel, pasar memperkirakan The Fed bakal agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya.
The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan 4-5 kali di tahun 2022. Setelah itu bank sentral AS juga diprediksi akan menempuh kebijakan moneter kontraktif dengan mereduksi ukuran neracanya (balance sheet).
Dari Asia, bursa saham Hang Seng siang ini ambles 1,17%, diikuti oleh Strait Times Singapura yang turun 0,42%, sedangkan indeks KOSPI terdepresiasi 1,52%.
Selain sentimen-sentimen di atas, perkembangan pandemi Covid-19 juga masih akan menjadi cermatan. Semua disebabkan karena meluasnya infeksi varian baru Covid-19 Omicron.
Sejak ditemukan pada akhir November tahun lalu, kasus harian Covid-19 secara global naik sampai 4x dan sekarang tembus angka 3 juta per hari.
Sementara itu di dalam negeri, kasus infeksi harian Covid-19 meningkat hampir 18x sejak awal tahun. Hingga saat ini secara kumulatif ada 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.
Setelah ditelusuri, lebih banyak infeksi yang ditemukan akibat imported case yang mengindikasikan sumbernya lebih banyak dari luar negeri.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220124134444-17-309902/alert-ihsg-ambles-1-asing-keluar-rp-46-m