Semarang, PT KP Press - Pemerintah Inggris sepertinya bertekad melarang impor gas Rusia. Namun, pembahasan memang masih terus dilakukan.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengaku pihaknya tengah mempercepat transisi menjauhi sumber energi Negeri Vladimir Putin tersebut. Dua sumber energi lain yakni nuklir dan energi terbarukan bakal digenjot.
"Kita perlu mengintensifkan kemandirian kita dengan lebih banyak transisi lebih hidrokarbon," katanya dikutip Reuters, Selasa (8/3/2022).
"Yang juga perlu kita lakukan adalah menggunakan lebih banyak nuklir dan lebih banyak menggunakan energi terbarukan," ujarnya lagi.
Ketergantungan Eropa dengan gas dari Rusia yang mencapai 40%. Namun Inggris hanya 5%.
Sementara itu, perlawanan larangan energi Rusia datang dari Jerman dan Hungaria. Jerman menyebut Eropa tidak dapat mengamankan pasokan energinya tanpa impor dari Rusia.
"Energi sengaja dikeluarkan dari putaran sanksi sebelumnya," kata Scholz dalam rilis berita.
Rusia sendiri mengaku berencana memangkas suplai gas dari Eropa yang disalurkan pipa Nord Stream 1. Meski begitu, pihaknya menegaskan belum akan mengambil langkah-langkah penghentian suplai.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengkaji pelarangan impor minyak dengan Rusia. AS disebut mendekati tiga negara sebagai sumber minyak baru, Arab Saudi, Iran dan Venezuela.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20220308120747-4-320905/tak-takut-inggris-sanksi-gas-rusia-pindah-batubara