Return to site

Semester I, Laba Krakatau Steel Meroket 620% Jadi Rp 471 M

Semarang, PT Kontak Perkasa - Perusahaan produsen baja pelat merah asal Cilegon, Banten, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan laba bersih US$ 32,46 juta atau setara dengan Rp 471 miliar (asumsi kurs Rp 14.500/US$) hingga semester I tahun ini atau periode Juni 2021.

Laba bersih semester I ini melesat 619,59% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$ 4,51 juta atau Rp 65,39 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan naik 90,88% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi senilai US$ 1,05 miliar (Rp 15,30 triliun) dari sebelumnya di akhir semester I-2020 yang sebesar US$ 552,82 juta atau Rp 8,02 triliun.    

Mayoritas penjualan perusahaan masih di dalam negeri, mengalami peningkatan menjadi US$ 796,31 juta dari sebelumnya US$ 435,05 juta.

Sementara penjualan ke luar negeri mengalami peningkatan signifikan menjadi US$ 129,66 juta dari sebelumnya US$ 6,97 juta.

Lainnya adalah penjualan untuk rekayasa dan konstruksi, sarana infrastruktur dan jasa lainnya.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi US$ 926,30 juta dari sebelumnya US$ 465,89 juta. Lalu beban penjualan juga bertambah menjadi US$ 20,36 juta dari US$ 15,40 juta.

Kemudian beban umum dan administrasi naik menjadi US$ 45,18 juta dari US$ 43,50 juta. Beban operasi naik menjadi US$ 4,26 juta dari US$ 2,90 juta.

Sedangkan penjualan limbah produksi nilainya turun menjadi US$ 1,97 juta dari sebelumnya US$ 2,68 juta. Pendapatan operasional lainnya juga ikut berkurang menjadi US$ 9,13 juta dari US$ 42,45 juta.

Pada periode tersebut, tercatat nilai aset KRAS menjadi sebesar US$ 3,59 miliar, mengalami kenaikan dari posisi akhir Desember 2020 yang senilai US$ 3,48 miliar. Aset lancar tercatat mencapai US$ 947,22 juta dan aset tak lancar sebesar US$ 2,64 miliar.

Di pos liabilitas, terjadi kenaikan sepanjang semester I-2021 menjadi US$ 3,18 miliar dari sebelumnya US$ 3,03 miliar. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$ 948,55 juta dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka US$ 2,23 miliar.

Di akhir Juni lalu, ekuitas perusahaan yang dipimpin Silmy Karim ini mencapai US$ 408,99 juta, turun dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar US$ 448,72 juta.

Dalam laporan keuangan, manajemen KRAS menyatakan aktivitas operasi Grup telah dipengaruhi oleh pertumbuhan pasar baja domestik dan ketatnya persaingan pasar baja.

Di tengah proses transformasi yang telah menunjukkan hasil positif di triwulan-I 2020, pandemi Covid-19 memberikan pengaruh negatif terhadap industri secara keseluruhan, termasuk bisnis Grup.

"Hal tersebut menuntut Grup untuk melakukan inisiatif-inisiatif tambahan agar Grup dapat menjaga kontinuitas pasokan produk baja untuk memenuhi kebutuhan nasional serta dapat meningkatkan kinerjanya," tulis manajemen KRAS.