Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Nilai tukar rupiah di hadapan negara-negara Eropa pada perdagangan hari ini, Rabu (2/2/2022) bergerak menguat terhadap Euro, dolar Inggris, dan dolar franc swiss.
Pada pukul 11:15 WIB, tercatat rupiah terhadap EUR menguat 44,97 poin (+0,28%) ke Rp 16.159,98/EUR. Performa rupiah juga perkasa melawan dolar Inggris sebanyak 60,84 poin (+0,31%) ke Rp 19.380,92/GBP dan menguat terhadap dolar franc swiss sebanyak 43,76 poin (+0,28%) ke Rp 15.557,85/CHF.
Hal tersebut tidak lepas dari sentiment positif dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam konferensi pers hari ini yang diwakili oleh Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,5% sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi.
Diketahui, inflasi saat ini masih di bawah 2% atau di luar rentang asumsi inflasi yang diperkirakan oleh BI maupun pemerintah. Rendahnya inflasi juga menjadi indicator belum ada peningkatan permintaan oleh masyarakat.
BI pada tahun ini mengarahkan kebijakan pada stabilitas dengan tetap mendukung upaya bersama dalam pemulihan ekonomi nasional. Stabilitas dibutuhkan untuk menjaga nilai tukar rupiah bergerak sesuai fundamental. Terutama yang dipengaruhi oleh aksi negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang mulai menaikkan suku bunga acuan.
Selain itu, kabar baik datang dari sektor manufaktur. Markit melaporkan purchasing managers' index(PMI) manufaktur di bulan Januari sebesar 53,7, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 53,5. PMI manufaktur menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 berarti kontraksi, di atasnya adalah ekspansi.
Sementara itu, di zona Eropa, ketegangan antara Rusia dan Ukraina sepertinya akan memasuki babak baru. Kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin di konferensi pers mengatakan kekhawatirannya mengenai Ukraina dengan menggambarkan skenario masa depan yang potensial, di mana Ukraina diterima di NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan kemudian berusaha untuk merebut kembali semenanjung Krimea, wilayah yang direbut Rusia pada tahun 2014.
Diketahui, Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, walaupun Rusia menyangkal rencana untuk menyerang.
Di Inggris, harga pangan naik 2,7% karena kekurangan tenaga kerja dan kenaikan harga pangan global, jika mengacu kepada poling dari British Retail Consortium (BRC). Namun, kenaikan terbesar datang dari produk non-makanan yang naik 0,9% seperti furniture.
"Lonjakan energi dan biaya transportasi akan berdampak pada pendapatan masyarakat dan kemungkinan akan mengurangi keinginan konsumen untuk berbelanja," tutur Mike Watkins, Direktur Retail dan Bisnis NielsenIQ.
Banyaknya sentimen positif yang terjadi dalam negeri membuat performa Mata Uang Garuda ini menjadi perkasa di zona Eropa. Tidak hanya itu, rupiah juga menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Tercatat pada hari ini, rupiah membuka perdagangan pasar dengan menguat tajam 0,52% ke Rp 14.305/US. Pada pukul 11:00 WIB, penguatan rupiah terpangkas dan berada di Rp 14.341US$ atau menguat 0,27%.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220202124447-17-312288/rupiah-perkasa-di-negara-negara-eropa