Return to site

Heboh Ahok Bongkar 'Borok' BUMN, Ini Balasan Erick Thohir

Semarang, PT KP press - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali berkomentar tajam soal Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahkan PT Pertamina (Persero).

Ahok mengungkapkan bahwa terdapat banyak kontrak yang dimiliki oleh BUMN justru menguntungkan pihak lain. Tak terkecuali kontrak yang ada di Pertamina.

Untuk itu, saat ini dia mengungkapkan bahwa tengah dilakukan perbaikan-perbaikan di internal Pertamina berkaitan dengan kontrak tersebut.    

"Banyak kontrak BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Jadi itu yang saya marah, ini yang lagi kita koreksi ini. Kenapa kontrak-kontraknya menguntungkan pihak lain. Itu mens rea-nya ada," kata Ahok dalam akun Youtube-nya, dikutip Sabtu (27/11/2021).

Namun demikian, keberadaan kontrak-kontrak seperti ini tak serta merta harus membuat para direksi BUMN untuk enggan mengeksekusi rencana bisnis baru. Sebab, keberadaan direksi sebagai eksekutif perusahaan harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya, namun harus dilandaskan dengan niat yang baik memajukan perusahaan.

Jika dirasa penilaian yang dilakukan oleh perusahaan kurang, atau bahkan tidak memiliki kemampuan, maka di situlah perusahaan bisa menggandeng pihak konsultan hingga investment bank (IB) untuk memberikan penilaian yang lebih adil.

"Saya berharap direksi-direksi di BUMN selama Anda tidak punya niat buruk melakukan sebuah investasi, tentu ketika Anda dipilih jadi seorang direksi, Anda memiliki skill dan kemampuan kan, Anda harus paham menimbang investasi," tegas dia.

"'Saya tidak kuasai bidang itu' di situlah Anda punya hak memakai konsultan, ada judgement konsultan, Anda harus menggunakan best practice perusahaan sejenis ketika melakukan tindakan itu. Kalau Anda memiliki best practice tindakan itu, Anda lakukan, kalau masih rugi, bukan salah Anda, apalagi Anda ga terima uang kan," lanjutnya.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20211202081748-4-295985/heboh-ahok-bongkar-borok-bumn-ini-balasan-erick-thohir