Return to site

Habis Terbang Pekan Lalu, Harga CPO Sinyalkan Cooling Down

Semarang, PT Kontakperkasa - Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) pengiriman Juli yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat cukup fantastis minggu lalu. Namun pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (19/4/2021) harga minyak nabati tersebut terpangkas.

Pada perdagangan intraday, harga kontrak CPO pengiriman Juli melemah 0,5% ke RM 3.691/ton. Harga kontrak Juli ini melesat 4,56% ke 3.716 ringgit per ton pada perdagangan minggu lalu.

Kenaikan harga CPO didukung oleh berbagai kabar baik sepekan terakhir mulai dari pertumbuhan ekonomi China yang kian ekspansif hingga kinerja ekspor pertengahan April yang lebih baik.

Ini menjadi pertumbuhan tertinggi dalam satu dekade terakhir. Selain karena adanya ekspansi kenaikan tajam juga diakibatkan oleh fenomena low based effect mengingat PDB China terkontraksi hampir 7% pada kuartal pertama tahun lalu.

Dana Moneter Internasional (IMF) meramal pertumbuhan ekonomi China bisa menyentuh angka 8,4% tahun ini. Kian kencangnya roda perekonomian China diharapkan dapat mengerek permintaan terhadap komoditas mengingat China merupakan salah satu importir minyak sawit terbesar setelah India.

Data ekspor minyak sawit Negeri Jiran juga bagus. Beberapa perusahaan surveyor kargo sudah merilis data ekspornya Kamis lalu. Ekspor minyak sawit diperkirakan tembus 585 ribu ton hingga pertengahan bulan April ini.

Dimulai dari Intertek Testing Service (ITS), ekspor minyak sawit Malaysia tercatat naik 15,4% (mom) pada periode 1-15 April dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya menjadi 585.280 ton.

Sementara itu menurut Societe Generale de Surveilance ekspor pada periode tersebut hanya naik 6,3% (mom). Namun secara angka tak terlalu jauh dengan rilis data ITS. Ekspor minyak sawit Malaysia tercatat sebesar 583.875 ton. Terakhir ada AmSpec Agri yang mengestimasi ekspor naik 13,1% (mom) menjadi 585.510 ton.

Namun pelemahan harga minyak mentah hari ini turut membebani harga di tengah sentimen yang semakin menurun. Harga minyak cenderung bergerak searah dengan harga minyak sawit dan minyak nabati lain karena digunakan bersaing di pasar yang sama yaitu pasar energi.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210419102603-17-238874/habis-terbang-pekan-lalu-harga-cpo-sinyalkan-cooling-down