Semarang, PT Kontak perkasa - Rupiah kemarin sukses menguat dengan meyakinkan melawan dolar Amerika Serikat (AS) Selasa kemarin, tetapi pada perdagangan hari ini ceritanya berbeda.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan Rabu (2/3) dengan stagnan di Rp 14.335/US$, tetapi tidak lama langsung melemah 0,14% ke Rp 14.355/US$.
Sentimen pelaku pasar yang memburuk membuat dolar AS menjadi favorit. Indeks dolar AS pada perdagangan Selasa melesat 0,7% ke 97,40. Meski demikian, investor asing yang masih terus mengalirkan modalnya ke dalam negeri membuka peluang rupiah memangkas pelemahan bahkan tidak menutup kemungkinan berbalik menguat.
Di pasar saham, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) lebih dari Rp 200 miliar di awal perdagangan, membuat IHSG kembali menghijau.
Kemarin investor asing juga melakukan net buy lebih dari Rp 1,6 triliun. Seolah tak peduli dengan perang antara Rusia dan Ukraina, investor asing terus memborong saham di dalam negeri.
Lazimnya, ketika sentimen pelaku pasar memburuk maka aset-aset bersiko akan dihindari. Tetapi sepanjang pekan lalu investor asing tercatat melakukan net buy Rp 4,11 triliun di pasar reguler, nego dan tunai. Sementara dalam satu bulan net buy tercatat sebesar Rp 17,59 triliun.
Sementara itu memburuknya sentimen pelaku pasar hari ini terjadi setelah konvoi besar pasukan Rusia dilaporkan mendekati ibu kota Kyiv.
Foto kamera satelit yang diambil oleh perusahaan Maxar Technologies AS menunjukkan konvoi besar pasukan Rusia menuju Kyiv. Panjang konvoi tersebut sekitar 65 kilometer, yang memicu kekhawatiran jatuhnya ibu kota Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab, mengatakan akan melakukan apa saja guna mencegah "Fall of Kyiv". Pasukan Rusia kini dikabarkan berada 17 mil dari Kyiv, tetapi masih belum diketahui secara pasti seberapa cepat serangan militer akan dilakukan.
Sementara itu Presiden AS, Joe Biden dalam pidato remisnya kemarin menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin akan membayar harga yang mahal karena serangan yang dilakukan negaranya ke Ukraina.
Ia menyebut perang "sudah direncanakan" Rusia dan bukan "hasil provokasi tertentu". Menurutnya Putin salah jika menganggap NATO tidak akan menanggapi ini.
"Dia menolak upaya diplomasi. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan menanggapi. Dia pikir dia bisa memecah belah kita di sini di rumah" kata Biden.
"Putin salah, kami sudah siap."
AS dan NATO sendiri memang menegaskan tidak akan mengirimkan tentara itu melawan Rusia langsung di Ukraina. Namun, 28 negara NATO berkomitmen mengirimkan senjata.
"Kami meningkatkan dukungan sehingga sekutu menyediakan lebih banyak rudal pertahanan udara anti-tank, bantuan militer, dukungan keuangan, karena kami mendukung Ukraina," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220302084645-17-319432/biden-sebut-putin-salah-kami-sudah-siap-rupiah-tumbang