Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Pasar keuangan Indonesia ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga nilai tukar rupiah finis di jalur hijau.
Kemarin, IHSG ditutup di 6.159,03. Naik 0,48% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Perdagangan berlangsung cukup semarak dengan nilai transaksi Rp 14,81 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat 1,71 juta kali yang melibatkan 30,31 miliar unit saham.
Investor asing kembali membukukan beli bersih (net buy). Di pasar reguler dan negosiasi, beli bersih investor asing adalah Rp 358,47 miliar. Ini membuat investor asing mencatatkan beli bersih Rp 18,18 triliun sepanjang 2021.
Tidak cuma di pasar saham, investor juga masuk ke pasar obligasi pemerintah. Imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SBN) seri acuan tenor 10% ditutup di 6,256%, turun 2 basis poin (bps). Penurunan yield menandakan harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan.
Derasnya aliran modal masuk di pasar keuangan Tanah Air menjadi 'bensin' bagi laju rupiah. Mata uang Ibu Pertiwi kembali perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Kala penutupan pasar spot, US$ 1 setara dengan Rp 14.310. Rupiah menguat 0,21% sekaligus menyentuh titik terkuat sejak 16 Juni 2021.Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga nilai tukar rupiah finis di jalur hijau.
Kemarin, IHSG ditutup di 6.159,03. Naik 0,48% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Perdagangan berlangsung cukup semarak dengan nilai transaksi Rp 14,81 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat 1,71 juta kali yang melibatkan 30,31 miliar unit saham.
Investor asing kembali membukukan beli bersih (net buy). Di pasar reguler dan negosiasi, beli bersih investor asing adalah Rp 358,47 miliar. Ini membuat investor asing mencatatkan beli bersih Rp 18,18 triliun sepanjang 2021.
Tidak cuma di pasar saham, investor juga masuk ke pasar obligasi pemerintah. Imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SBN) seri acuan tenor 10% ditutup di 6,256%, turun 2 basis poin (bps). Penurunan yield menandakan harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan.
Derasnya aliran modal masuk di pasar keuangan Tanah Air menjadi 'bensin' bagi laju rupiah. Mata uang Ibu Pertiwi kembali perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Kala penutupan pasar spot, US$ 1 setara dengan Rp 14.310. Rupiah menguat 0,21% sekaligus menyentuh titik terkuat sejak 16 Juni 2021.Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga nilai tukar rupiah finis di jalur hijau.
Kemarin, IHSG ditutup di 6.159,03. Naik 0,48% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Perdagangan berlangsung cukup semarak dengan nilai transaksi Rp 14,81 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat 1,71 juta kali yang melibatkan 30,31 miliar unit saham.
Investor asing kembali membukukan beli bersih (net buy). Di pasar reguler dan negosiasi, beli bersih investor asing adalah Rp 358,47 miliar. Ini membuat investor asing mencatatkan beli bersih Rp 18,18 triliun sepanjang 2021.
Baca:
As
Tidak cuma di pasar saham, investor juga masuk ke pasar obligasi pemerintah. Imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SBN) seri acuan tenor 10% ditutup di 6,256%, turun 2 basis poin (bps). Penurunan yield menandakan harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan.
Derasnya aliran modal masuk di pasar keuangan Tanah Air menjadi 'bensin' bagi laju rupiah. Mata uang Ibu Pertiwi kembali perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Kala penutupan pasar spot, US$ 1 setara dengan Rp 14.310. Rupiah menguat 0,21% sekaligus menyentuh titik terkuat sejak 16 Juni 2021.