Semarang, Kontak perkasa futures - Inggris mencatat penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) lebih dari 100.000 orang per hari pada Rabu kemarin. Penambahan tersebut merupakan rekor terbanyak sepanjang pandemi. Alhasil, kurs poundsterling sempat jeblok melawan rupiah kemarin sebelum berbalik menguat setelah ada kabar bagus mengenai varian Omicron.
Melansir data Refinitiv, poundsterling kemarin menguat 0,43% ke Rp 19.067,62/GBP, setelah sebelumnya sempat merosot 0,56%. Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis (23/12), poundstelring kembali melemah 0,25% ke Rp 19.019,48/GBP pada pukul 11:13 WIB.
Pada Rabu kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 dilaporkan sebanyak 106.122. Dari total tersebut, sebanyak 69.147 merupakan varian Omicron.
Meski menyebar dengan cepat, hasil studi di Inggris menunjukkan Omicron lebih "jinak" ketimbang varian Delta.
Riset dari Public Health Scotland menunjukkan varian Omicron tidak memicu penambahan pasien di rumah sakit yang signifikan pada periode November - Desember. Riset tersebut menunjukkan Omicron dua pertiga lebih "jinak" ketimbang Delta yang menyebabkan banyak pasien harus dirawat di rumah sakit.
Omicron hanya menimbulkan gejala ringan bagi orang-orang yang sudah divaksinasi.
Meski masih sangat awal, dr. Jim McMenamin, direktur di Publik Health Scotland, menyebut riset tersebut sebagai "kabar baik yang memenuhi syarat", tetapi ia juga memperingatkan jangan menganggap remeh.
"Penting bagi kita untuk tetap berhati-hati. Dampak serius yang bisa ditimbulkan Omicron tidak bisa dianggap remeh," kata McMenamin sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (22/12).
Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan di Afrika Selatan, negara asal Omicron.
Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan menemukan bahwa mereka yang terinfeksi Omicron jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berakhir di rumah sakit daripada mereka yang terinfeksi Delta. Ini dipaparkan Rabu kemarin.
"Di Afsel, ini adalah epidemi. Omicron berperilaku dengan cara yang tidak terlalu parah," kata Profesor Cheryl Cohen dari NICD kepada Reuters.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211223113513-17-301421/virus-omicron-di-inggris-jinak-kurs-poundsterling-apa-kabar