Semarang, Kontak Perkasa Futures- Penguatan harga mata uang kripto (cryptocurrency) belum terhenti pada perdagangan Rabu pagi kemarin (30/6/2021) waktu Indonesia. Penguatan harga kripto ini memang telah terjadi sejak Minggu (27/6/2021) seiring dengan lagi bagusnya sentimen global.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, Rabu kemarin mayoritas pergerakan harga tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar kembali menguat.
Harga Bitcoin melesat 3,31% ke level US$ 35.811,75/koin atau setara dengan Rp 518.554.140/koin (asumsi kurs Rp 14.480/US$), Ethereum menguat 1,77% ke US$ 2.163,14/koin (Rp 31.322.267/koin), Binance Coin tumbuh 1,14% ke US$ 298,51/koin (Rp 4.322.425/koin).
Berikutnya Cardano bertambah 1,88% ke posisi US$ 1,36/koin atau setara dengan Rp 19.693/koin, Dogecoin naik 1,09% ke US$ 0,2596/koin (Rp 3.759/koin), dan Ripple meroket 6,87% ke US$ 0,6981/koin (Rp 10.108/koin).
Sementara untuk koin digital Tether terpantau masih cenderung stagnan di level US$ 1 per koinnya atau setara dengan Rp 14.480 per koinnya.
Adapun, Kamis ini sudah memasuki Juli di tanggal pertama. CNBC Indonesia merangkum daftar 10 koin kripto paling cuan sejak awal tahun ini hingga perdagangan Rabu tadi malam (30/6) pukul 22.55 WIB.
Mengacu data CoinMarketCap, harga kripto yang naik paling tinggi sejak Januari hingga akhir Juni yakni Polygon (MATIC) dengan penguatan 6.177% di harga saat ini US$ 1,11/koin. Kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 7,05 miliar. Di awal tahun harganya masih di sekitaran US$ 0,02/koin.
Bahkan pada Selasa (18/5), harga Polygon sempat berada di level tertinggi yakni di US$ 2,68 per MATIC. Polygon dirilis pada Oktober 2017 dan dibikin oleh Jaynti Kanani, Sandeep Nailwal dan Anurag Arjun, para pengembang blockchain berpengalaman dan konsultan bisnis.
Berikutnya ada Dogecoin (DOGE) di harga US$ 0,2455/koin, melesat 4.218% dari awal tahun. Kapitalisasi pasarnya US$ 31,98 miliar.
Adapun Bitcoin, kripto nomor satu harganya naik hanya 17,73% menjadi US$ 34.580/koin. dengan kapitalisasi pasar US$ 648,22 miliar.
Saat ini pasar kripto mulai tangguh, meskipun ada tindakan keras dari China dan Inggris pada Senin (28/6/2021).
"Harga kripto naik di tengah masih adanya kabar buruk yang terjadi, mungkin itu merupakan tanda bahwa para investor sudah tidak memperdulikan kabar tersebut dan membuat para penjual harus naik lebih tinggi," kata David Grider, ahli strategi di FundStrat, dalam sebuah buletin, Senin (28/6).
Dari perspektif teknikalnya, tren jangka panjang Bitcoin tetap masih bullish, meskipun kehilangan momentum jangka menengahnya.
Tingkat harga di US$ 34.000 telah mencegah garis support (batas bawah) sekunder di dekat US$ 27.000 menjadi relevan, seperti yang diutarakan oleh Katie Stockton, mitra pengelola di Fairlead Strategies kepada CoinDesk.
"Kami akan melihat breakout di atas Moving Average (MA) 50 hari [sekitar US$ 38.000] sebagai katalis positif yang mendukung pengujian garis resistance sekunder di dekat US$ 44 ribu," tulis Stockton dalam sebuah laporan yang diterbitkan Senin lalu.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210630220757-17-257248/tak-ada-bitcoin-deretan-10-kripto-tercuan-sejak-awal-2021