Semarang, Kontak Perkasa Futures - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar kembali diperdagangkan di zona penguatan pada perdagangan Rabu (6/10/2021) pagi waktu Indonesia, di mana investor dan analis kripto semakin optimis bahwa kripto dapat kembali pulih.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:20 WIB, dari kedelapan kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) non-stablecoin, hanya koin digital solana dan polkadot yang masih diperdagangkan di zona merah pada pagi hari ini.
Solana merosot 2,62% ke level harga US$ 161,88/koin atau setara dengan Rp 2.302.743/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.225/US$) dan polkadot melemah 0,6% ke level US$ 30,91/koin atau Rp 439.695/koin.
Sedangkan sisanya kembali diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini. Bitcoin terbang 4,19% ke level harga US$ 51.223,65/koin atau Rp 728.656.421/koin, ethereum melonjak 3,25% ke level US$ 3.485,75/koin (Rp 49.584.794/koin).
Selanjutnya binance coin melesat 2,9% ke level US$ 437,45/koin atau Rp 6.222.726/koin, cardano menguat 0,98% ke US$ 2,22/koin (Rp 31.580/koin), ripple bertambah 2,1% ke US$ 1,07/koin (Rp 15.221/koin), dan dogecoin meroket 4,49% ke US$ 0,2493/koin (Rp 3.546/koin).
Mayoritas kripto kembali diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini, meskipun kekhawatiran investor tentang regulasi di AS dan China masih terjadi hingga kini.
Bitcoin berhasil kembali menyentuh di atas level US$ 51.000 pada pagi hari ini, setelah pada September lalu sempat ambruk ke level US$ 40.000.
Terakhir kali bitcoin menembus di atas level US$ 50.000 yakni pada awal September lalu, ketika cryptocurrency menjadi alat pembayaran yang sah di El Salvador.
Reli bitcoin telah terjadi sejak Jumat (1/10/2021) pekan lalu karena investor melihat adanya pemulihan pasar kripto di kuartal keempat tahun ini.
Bitcoin menghabiskan sebagian besar kuartal ketiganya di kisaran level US$ 30.000-US$ 40.000 karena investor khawatir tentang kebijakan peraturan di China dan AS, meskipun memiliki penyelesaian yang kuat.
Teddy Vallee, kepala investasi di Pervalle Global Capital mengatakan dia memperkirakan momentum kenaikan bitcoin akan berlanjut sepanjang kuartal keempat tahun 2021, asal tidak terjadi kembali koreksi besar di pasar saham.
"Pemegang jangka panjang kini memiliki bitcoin lebih dari 80,5% dari total pasokan, yang secara historis menyebabkan reli besar selama enam bulan berikutnya," kata Vallee, dikutip dari CNBC International.
"Tanpa koreksi ekuitas yang besar, kami melihat harga lebih tinggi dari sekarang hingga akhir tahun. Permintaan tambahan harus tetap kuat, karena adopsi institusional terus meningkat, yang menciptakan dinamika penawaran atau permintaan yang menguntungkan." tambahnya.
Reli itu terjadi setelah komentar Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell yang mengatakan dalam sidang Komite House tentang Jasa Keuangan bahwa ia "tidak berniat untuk melarang" cryptocurrency di AS, seperti yang dilakukan China hingga berulang kali.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211006100043-17-281762/bitcoin-cs-masih-on-fire-solana-polkadot-nyungsep-lagi